Jumat, 28 September 2012

Review Oldboy (2003)


Oh Dae-Su: “Meskipun aku tidak lebih baik daripada binatang buas, bukankah aku memiliki hak untuk hidup?”
            
         Apa yang ada di benak anda ketika saya menyebutkan film Korea Selatan?? Pasti yang ada di pikiran anda adalah sebuah film drama romantis, mendayu-dayu dan mengharu biru. Tidak salah sih, para sineas asal negeri ginseng memang dikenal ahli membuat film-film seperti itu. Tadi ada satu lagi tema yang acap kali di angkat oleh para sineas Korea Selatan untuk dibuat menjadi film yaitu balas dendam. Balas dendam, revenge, vengeance entah sudah berapa film yang dibuat dengan mengangkat tema ini, sebut saja I Saw The Devil, Bedevilled dan Mr. Vengeance. Film-film ini mendapat apresiasi positif ,tidak hanya di Negara asalnya tapi juga di luar negeri bahkan Hollywood.
            Tapi membahas film Korea Selatan rasanya tidak lengkap tanpa membahas film yang satu ini, Oldboy. Film yang disebut-sebut sebagai film terbaik yang pernah dibuat Korea Selatan ini menceritakan tentang seorang pria biasa bernama Oh Dae-Su (Choi Min-Sik) yang diculik oleh orang tak dikenal. Daesu kemudian disekap di ruangan rahasia yang berpintu tebal, Daesu mendekam dalam ruangan itu selama 15 tahun lamanya, tanpa tahu sedikitpun apa alasannya hingga ia harus disekap selama itu.


            Setelah 15 tahun, Daesu akhirnya keluar dari ruangan itu dengan cara dihipnotis terlebih dahulu agar tidak tahu tempat di mana ia di sekap, keluar dalam keadaan pakaian rapi dan kehilangan akal sehatnya. Daesu bersumpah akan menemukan dalang di balik penyekapannya selama ini. Dalam perjalanannya ia bertemu dengan Mido ( Kang Hye-Jeong) seorang pelayan restoran sushi yang kemudian bersedia membantu pencariannya, Daesu pun kemudian jatuh cinta kepada Mido.
            Berdasarkan petunjuk-petunjuk yang berhasil dikumpulkan oleh Daesu dan Mido dalam beberapa hari, akhirnya mereka menemukan orang yang mereka cari. Orang itu adalah Lee Woo-Jin (Ji Tae-Yu). Apakah anda berpikir bahwa film ini akan berakhir dengan kematian Woojin di tangan Daesu?? Tidak, film ini tidak sesimpel itu. Woo-Jin yang tidak mau memberi tahu alasan kenapa ia menyekap Daesu, memberikan sebuah tantangan. Dalam 5 hari Daesu harus mencari tahu sendiri kenapa Woo-Jin menyekap nya selama 15 tahun, barulah kemudian Daesu bisa membalaskan dendam nya kepada Woo-Jin. Dari 5 hari inilah Daesu kemudian mendapatkan fakta-fakta mengejutkan tentang Lee Woo-Jin dan kesalahan-kesalahan dirinya di masa lalu.


            Film yang rilis tahun 2003 ini, mendapat sambutan yang sangat positif di festival film Cannes bahkan mendapat Gran Jury Prize sebuah penghargaan yang paling bergengsi di festival tersebut. Kesuksesan Oldboy tidak lepas dari keberanian Sutradara Park Chan-Wook memasukkan tema yang begitu sensitif di telinga penonton. Kejutan-kejutan yang ada di film ini akan menusuk para penonton yang berhati lemah. Ya, film ini tidak saya sarankan buat para penonton yang berhati lemah apalagi di bawah umur karena film ini banyak diisi adegan kekerasan dan sex yang cukup banyak.
            Apresiasi juga pantas di berikan kepada Choi Min-Sik, aktor watak kelahiran 1962 ini begitu berhasil memerankan Oh Dae-Su yang gila dan haus darah, saya pun merinding melihat nya. Tidak heran lewat akting nya di film ini ia diganjar penghargaan aktor terbaik Asia Pasifik di tahun 2004. Ji Tae-Yu yang berperan sebagai Lee Woo-Jin juga tidak kalah gilanya, dengan tampangnya yang dingin dan misterius, ia berhasil merencanakan sesuatu yang mengerikan terhadap Daesu, hingga membuat Daesu menyesali hidupnya.


            Editing dan sinematografi film ini layak disejajarkan dengan film-film Hollywood, bahkan dalam waktu dekat Hollywood berencana membuat remake fillm ini. Banyak adegan memorable di Oldboy, salah satunya adegan ketika Daesu memakan seekor gurita hidup-hidup atau adegan perkelahian Daesu dengan segerombolan preman di sebuah lorong sempit.
            Park Chan-Wook sukses menjadikan Oldboy sebagai salah satu film bertema balas dendam terbaik sepanjang masa, dengan ending nya yang tidak bisa kita lupakan. Endingnya terlalu ‘sakit’ dan gila. Tapi siapa sangka inti sebenarnya di film ini adalah kata-kata ‘cinta itu buta’ memang benar adanya.

Selasa, 25 September 2012

Cara kerja web


CARA KERJA WEB
                
Pada gambar di atas USER/pengguna yang ingin mengakses suatu web berupa URL melalui WEB BROWSER , kemudian WEB BROWSER tersebut mengirimkan request kepada WEB SERVER melalui layer-layer TCP/IP, kemudian WEB SERVER memberikan WEB FILES yang di-request tadi.
WEB FILES yang telah diberikan tadi tidak langsung ditampilkan namun WEB SERVER memberikan respon kembali ke WEB BROWSER melalui HTTP RESPONSE yang juga melalui layer-layer TCP/IP, yang kemudian baru di terima oleh WEB BROWSER, dan kemudian dikirimkan kepada USER berupa tampilan.

Selasa, 18 September 2012

Review Hello Ghost


Hello Ghost (2010).
            Mungkin terlihat susah jika mempunyai keluarga, Tapi keluargalah yang akan selalu mendukungmu!


Seorang Lelaki yang hidup sebatang kara dan sudah tidak mempunyai tujuan hidup, Sang-Man (Cha Tae-Hyun) ingin mengakhiri hidupnya tapi selalu gagal dengan cara apapun juga. Pada saat usaha bunuh diri terakhirnya, ia malah mendapat penglihatan supernatural yaitu bisa melihat roh-roh orang yang sudah mati. Hidupnya semakin kacau ketika bertemu 4 hantu di rumah sakit dan hantu-hantu itu memulai meminjam tubuh Sang-Man untuk menyelesaikan urusan mereka yang belum terselesaikan di dunia.

Hantu-hantu tersebut adalah Kakek Mesum yang suka minum arak, pria gemuk yang gemar merokok, anak kecil yang suka sekali makan makanan manis, dan wanita pucat yang selalu menangis. Keinginan mereka satu persatu dipenuhi oleh Sang-Man, setelah keinginan mereka terpenuhi hantu-hantu ini tak kunjung pergi juga. Malahan hantu-hantu ini mulai merubah kehidupan Sang-Man, ia pun mulai jatuh hati pada seorang perawat bernama Hyung-Soo (Kang Hye-Won) di sebuah rumah sakit. Karena di anggap menganggu hubungannya dengan sang perawat Sang-Man pun mengusir paksa keempat hantu tersebut.


Cha Tae-Hyun, mungkin di Indonesia namanya masih asing dan tidak setenar Lee Min-hoo, Kim Hyun-Joong serta bintang Korea lainnya. Tapi para penggemar K-Movie, khususnya yang bergenre Komedi Romantis pasti sudah tidak asing dengan namanya. Pasca Kesuksesan My Sassy Girl (2001), dan Speedy Scandal (2008), Cha Tae Hyun memang menjadi aktor papan atas dan film-film nya menjadi langganan Box Office di Korea. Di Hello Ghost ini ia tampil sangat baik dengan memerankan seseorang yang putus asa dan tidak punya masa depan.

            Film ini tampil membosankan di awal karena akan begitu banyak  pertanyaan timbul dari benak penontonnya, namun jangan buru-buru meninggalkan kursi anda, biarkan sentuhan melodrama khas Korea Selatan mengalir di sela-sela adegan komedinya dan siapkan Tissue karena endingnya akan menjawab segalanya. Saran saya, anda jangan mencari-cari ending dari film ini di Internet atau bertanya pada teman-teman anda karena akan merusak kejutannya, akhir kata kalau anda ingin film yang menghibur sekaligus mempunyai pesan moral yang kuat, maka saya sarankan untuk menonton film ini bersama keluarga anda.