Kamis, 04 Oktober 2012

Review (500) Days Of Summer


       Tom: ” I love her smile. I love her hair. I love her knees. I love how she licks her lips before she talks. I love her heart-shaped birthmark on her neck. I love it when she sleeps “


            Jujur saja, ada berapa banyak dari anda (khususnya pria) yang telah menjalin hubungan dengan seseorang tetapi status hubungan anda dengannya tidak jelas?? Dibilang pacaran tidak, tapi dibilang teman biasa pun tidak. Istilahnya status hubungan anda menjadi tidak jelas atau bahasa kerennya HTS (Hubungan Tanpa Status). Tema inilah yang coba di angkat sebuah film independen yang rilis tahun 2009 lalu, (500) Days Of Summer.

            Tom Hansen (Joseph Gordon-Levitt) adalah seorang pria yang bercita-cita menjadi arsitek, tapi kenyataannya Ia malah bekerja sebagai penulis kartu ucapan, sejak kecil Tom tumbuh dengan memegang teguh kepercayaannya yaitu ia takkan pernah bisa hidup bahagia sampai ia bertemu dengan belahan jiwanya. Di suatu musim semi yang indah, Tom bertemu dengan seorang wanita cantik bernama Summer Finn (Zooey Deschanel), dan pada saat itulah Tom merasa bahwa wanita inilah yang ia cari-cari selama ini. Celakanya prinsip Summer kebalikan dari Tom. Summer sama sekali tidak percaya apa itu cinta, semuanya tidak lepas dari pengaruh perceraian orang tuanya pada saat ia masih kecil. Jadi, bagi Summer tidak ada yang namanya istilah “pacar” atau “komitmen”, baginya hubungan yang ia jalani dengan pria-pria selama ini hanyalah hubungan pertemanan biasa yang dapat dengan mudah dapat ia “cut” kapan saja tanpa ada perasaan bersalah sedikit pun.



            Walaupun tahu sifat Summer seperti itu, tapi Tom tetap mau menjalin hubungan dengan nya. Jadilah mereka berdua menjadi sepasang TTM tapi lebih mesra daripada sepasang kekasih. Mulanya Tom oke-oke saja dengan hubungan seperti itu, tapi lama kelamaan ia tidak tahan juga. Di tambah mendapati menghadapi sifat Summer yang moody apalagi Summer juga mulai menjalin hubungan dengan pria lain. Akhirnya Tom pun naik pitam dan meminta kejelasan hubungan mereka saat ini ( I know that feel bro…).

            Menonton (500) Days Of Summer boleh dibilang sebagai sebuah pengalaman menonton yang sangat mengasyikkan. Tema nya bisa dibilang simple, tapi cara eksekusinya sangat bagus dan tidak biasa. Editing-Editing kreatif, plot yang maju-mundur, dan gaya naratif sukses menjadikan film ini tampil beda dari kebanyakan film komedi romantis pada umumnya. Bukan hanya kualitas, film ini juga sukses secara komersil. Di mana dengan hanya modal sebanyak 7.5 Juta Dolar, film ini sanggup menghasilkan pendapatan nyaris 10 kali lipat.

            Di tambah lagi apa yang disajikan di film ini, rasanya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari Bisa dibilang hampir semua pria pernah merasakan pengalaman bagaimana indahnya jatuh cinta, bagaimana pahitnya di putus oleh kekasih, bagaimana rasanya menjalani hari-hari penuh penderitaan tanpa kehadiran si dia, dan bagaimana jika wanita yang kita taksir selama ini ternyata hanya menganggap hubungan yang selama ini dibangun hanya sebatas sahabat, walaupun tindakannya sendiri terkadang melebihi dari seorang sahabat. Semua konflik-konfilik tersebut mampu dihadirkan dengan apik yang membuat kita tersenyum atau bahkan tertawa melihat hubungan TTM antara Tom dan Summer.

            Aplaus pantas diberikan pada dua pemerean utamanya. Joseph-Gordon Levitt dan Zooey Deschannel yang tampaknya benar-benar menikmati peran mereka dalam film ini  sebagai pasangan TTM yang serasi. Sangat menyenangkan melihat mereka berdua berinteraksi satu sama lain, chemistry antara keduanya juga sangat natural tanpa dibuat-buat sama sekali.

            Overall, (500) Days Of Summer jelas bukan film yang boleh kita lewatkan begitu saja, khususnya bagi para pencinta film bergenre Komedi-Romantis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar