Selasa, 02 Oktober 2012

Review The Dark Knight (2008)


Harvey Dent : “You either die a hero or have a long live and see yourself become a villain”


            Tahun 2005, Sutradara jenius Christopher Nolan berhasil memulai kembali franchise Batman di layar lebar dengan amat baik lewat Batman Begins. Nolan sukses membangun fondasi kisah sang Manusia kelelawar yang jauh lebih keras, logis, serius, dan kelam. 3 tahun berselang Nolan membuat sekuel dari Batman Begins kali ini dengan judul The Dark Knight, hasilnya?? Fantastis The Dark Knight Berjaya di tangga Box Office sekaligus menempatkan film ke-6 Nolan ini sebagai film terlaris di tahun 2008, dengan pendapatan lebih dari 1 Milyar Dollar.
            Jika dalam Batman Begins, Nolan menceritakan bagaimana awal mula Bruce Wayne dalam usahanya bertransformasi menjadi Batman lewat berbgai peristiwa dan perjuangan berat, maka di The Dark Knight Bruce Wayne ( Christian Bale ) harus berhadapan dengan sosok musuh yang jelas jauh lebih berbahaya dari Scarecrow maupun Ra’s Al Ghul. Villain yang harus dihadapi Batman kali ini adalah The Joker ( Heath Ledger ) sang Badut yang hobi membuat kekacauan ini benar-benar menjadi ikon di The Dark Knight, dan jangan lupa masih ada Jaksa Wilayah Gotham yang baru, Harvey Dent ( Aaron Eckhart ) alias Two-Face menjadikan tugas seorang Bruce Wayne untuk melindungi Gotham menjadi sangat tidak mudah.

            Bicara soal kualitas film nya, rasanya saya kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan bagaimana dahsyat nya film ini. Dimulai dengan adegan perampokan Bank yang di dalangi langsung oleh The Joker, penangkapan Lau di Hongkong, hingga adegan kejar-kejaran tingkat tinggi antara mobil boks dan truk trailer yang berujung dengan hancurnya Batmobile dan memunculkan tunggangan Batman yang baru, Batpod, dan jangan lupakan pula adegan interogasi antara Batman dan Joker yang fenomenal itu.    
            Pada akhirnya kita mengerti kenapa tidak ada kata Batman di judulnya, film ini terlalu keras dan sadis untuk di tonton anak-anak yang selama ini mengandaikan tokoh pahlawan pujaan mereka ini beraksi layaknya di komik dan versi animasinya. Namun, terlepas dari itu tokok-tokoh tambahan macam Alfred ( Michael Caine), Lucius Fox (Morgan Freeman), dan Letnan Jim Gordon (Gary Oldman) tetap enak untuk disaksikan walaupun porsi kemunculan mereka tidak terlalu banyak di film ini. Selain itu sosok heroine Rachel Dawes ( Maggie Gyllenhall ), mungkin hanya kuat di akting nya saja, cantik tidak, manis pun tidak.
            Tapi yang membuat The Dark Knight begitu mengasyikkan untuk di tonton adalah sang Villain utama The Joker. Kemunculan nya di awal film sudah membuat saya bergidik. Selain Nolan, Heath Ledger memang merupakan kunci suskes film ini. Joker yang di bawakannya memang tampil begitu sadis, begitu misterius, dan mematikan, perannya yang begitu menonjol di film ini seakan-akan membuat Batman yang seharusnya pemeran utama hanya jadi pemeran pembantu saja. Tidak heran lewat perannya ini Heath Ledger di anugerahi Oscar untuk Kategori Best Supporting Actor di Tahun 2009.
            . Dulu film Superhero identik dengan kisah yang tidak terlalu rumit, muatan kekerasan yang tidak terlalu banyak, bisa ditonton segala umur dan sarat adegan aksi yang terkadang tidak logis. Lewat The Dark Knight, Nolan telah memulai level baru di dunia film superhero. Nolan membuktikan film Superhero bisa di buat logis, keras, dan kelam. Bagi saya, The Dark Knight adalah film superhero terbaik yang pernah ada. Oh, tunggu ralat sedikit, The Dark Knight bukan saja film superhero terbaik yang pernah saya lihat tapi adalah the best movie I’ve ever seen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar