Katniss Everdeen : “There’s 24 of us Gale, only one
comes out”
Dikisahkan Amerika Utara telah musnah karena
perang, wabah penyakit dan kelaparan, sebagai gantinya berdirlah Negara Panem
yang terdiri dari 13 Distrik. Kebijakan tangan besi yang diterapkan
pemerintahan Panem membuat 13 Distrik marah dan akhirnya melakukan
pemberontakan. Sayang pemberontak kalah dan Distrik ke-13 dimusnahkan sebagai
bentuk hukuman. Kini, Panem hanya terdiri dari 12 Distrik. Untuk mencegah hal
yang sama terulang kembali, maka Panem membuat ajang bernama The Hunger Games,
sebuah ajang di mana masing-masing Distrik wajib mengirimkan sepasang remaja setiap
tahunnya untuk diadu dan saling bunuh sampai akhirnya hanya menyisakan satu
orang yang menjadi pemenangnya. Layaknya sebuah reality show, The Hunger Games
disiarkan secara besar-besaran dan semua penduduk Panem wajib menontonnya.
Salah satu peserta The Hunger Games
adalah Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) remaja 16 tahun yang berasal dari
distrik 12, Katniss ditemani oleh peserta pria bernama Peeta Mellark (Josh
Hutcherson). Mereka berdua akan dikirim ke ajang The Hunger Games untuk saling
bunuh dengan peserta dari distrik lain. Diangkat dari novel laris berjudul sama
karya Suzanne Collins, temanya memang sangat provokatif dan brutal. Sekilas
mengingatkan saya pada film Jepang yang berjudul Battle Royale.
Tapi The Hunger Games tidaklah
sebrutal Battle Royale, ada banyak tema lain seperti kisah cinta dan unsur
politik. Saya sendiri sudah membaca novelnya, saya sih berharap kebrutalan dan
adegan saling bunuhnya sebanyak yang ada di novel. Tapi ternyata Sutradara Gary
Ross lebih memilih main aman. Adegan saling bunuh dan berdarah-darah nya tidak
sebrutal yang ada di novel. Kelihatannya sang Sutradara melakukan ini supaya
film nya tetap aman untuk di tonton semua kalangan.
Di luar itu, The Hunger Games cukup
menarik dan enjoyable. Sang Sutradara tidak membatasi kisahnya dari sudut
pandang Katniss saja (seperti yang ada di novel). Ia memperluas kisahnya dengan
menunjukkan reaksi terhadap aksi Katniss melalui tokoh-tokoh lain seperti
President Snow (Donald Sutherland), Juri Pertarungan Seneca Crane (Wes Bentley)
dan teman Katniss di Distrik 12 Gale Hawthorne (Liam Hemsworth). Salah satu
adegan yang paling saya suka adalah kerusuhan yang pecah di Distrik 11 karena
salah satu peserta nya yang bersekutu dengan Katniss tewas. Padahal adegan
seperti ini tidak pernah ada di novel nya.
Untuk masalah akting saya harus
angkat jempol buat Jennifer Lawrence, aktris berusia 21 tahun ini tampil luar
biasa, ia mampu memerankan Katniss yang tengil, pemarah, keras kepala namun
rapuh dengan amat baik. Ia menawan dalam semua situasi. Jen juga berhasil
membangun chemistry yang kuat dengan lawan mainnya Josh Hutcherrson, yang
menurut saya juga tampil baik walaupun tidak sebaik Jen Lawrence. Sementara para pemain
pendukung lain macam Woody Harrelson, Elizabeth Banks, Stanley Tucci, Donald
Sutherland bahkan Lenny Kravitz juga tampil tidak mengecewakan.
Okelah, mungkin The Hunger Games tidak terlalu sesuai
dengan ekspektasi saya. Tapi secara umum The Hunger Games sudah mampu
memberikan hiburan yang menarik. Tidak sabar rasanya untuk menyaksikan
sekuelnya, Catching Fire yang menurut rencana akan rilis tahun depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar