Selasa, 02 Oktober 2012

Review The Hunger Games (2012)


Katniss Everdeen : “There’s 24 of us Gale, only one comes out”

              Dikisahkan Amerika Utara telah musnah karena perang, wabah penyakit dan kelaparan, sebagai gantinya berdirlah Negara Panem yang terdiri dari 13 Distrik. Kebijakan tangan besi yang diterapkan pemerintahan Panem membuat 13 Distrik marah dan akhirnya melakukan pemberontakan. Sayang pemberontak kalah dan Distrik ke-13 dimusnahkan sebagai bentuk hukuman. Kini, Panem hanya terdiri dari 12 Distrik. Untuk mencegah hal yang sama terulang kembali, maka Panem membuat ajang bernama The Hunger Games, sebuah ajang di mana masing-masing Distrik wajib mengirimkan sepasang remaja setiap tahunnya untuk diadu dan saling bunuh sampai akhirnya hanya menyisakan satu orang yang menjadi pemenangnya. Layaknya sebuah reality show, The Hunger Games disiarkan secara besar-besaran dan semua penduduk Panem wajib menontonnya.



            Salah satu peserta The Hunger Games adalah Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) remaja 16 tahun yang berasal dari distrik 12, Katniss ditemani oleh peserta pria bernama Peeta Mellark (Josh Hutcherson). Mereka berdua akan dikirim ke ajang The Hunger Games untuk saling bunuh dengan peserta dari distrik lain. Diangkat dari novel laris berjudul sama karya Suzanne Collins, temanya memang sangat provokatif dan brutal. Sekilas mengingatkan saya pada film Jepang yang berjudul Battle Royale.
            Tapi The Hunger Games tidaklah sebrutal Battle Royale, ada banyak tema lain seperti kisah cinta dan unsur politik. Saya sendiri sudah membaca novelnya, saya sih berharap kebrutalan dan adegan saling bunuhnya sebanyak yang ada di novel. Tapi ternyata Sutradara Gary Ross lebih memilih main aman. Adegan saling bunuh dan berdarah-darah nya tidak sebrutal yang ada di novel. Kelihatannya sang Sutradara melakukan ini supaya film nya tetap aman untuk di tonton semua kalangan.


            Di luar itu, The Hunger Games cukup menarik dan enjoyable. Sang Sutradara tidak membatasi kisahnya dari sudut pandang Katniss saja (seperti yang ada di novel). Ia memperluas kisahnya dengan menunjukkan reaksi terhadap aksi Katniss melalui tokoh-tokoh lain seperti President Snow (Donald Sutherland), Juri Pertarungan Seneca Crane (Wes Bentley) dan teman Katniss di Distrik 12 Gale Hawthorne (Liam Hemsworth). Salah satu adegan yang paling saya suka adalah kerusuhan yang pecah di Distrik 11 karena salah satu peserta nya yang bersekutu dengan Katniss tewas. Padahal adegan seperti ini tidak pernah ada di novel nya.
            Untuk masalah akting saya harus angkat jempol buat Jennifer Lawrence, aktris berusia 21 tahun ini tampil luar biasa, ia mampu memerankan Katniss yang tengil, pemarah, keras kepala namun rapuh dengan amat baik. Ia menawan dalam semua situasi. Jen juga berhasil membangun chemistry yang kuat dengan lawan mainnya Josh Hutcherrson, yang menurut saya juga tampil baik walaupun tidak sebaik Jen Lawrence. Sementara para pemain pendukung lain macam Woody Harrelson, Elizabeth Banks, Stanley Tucci, Donald Sutherland bahkan Lenny Kravitz juga tampil tidak mengecewakan.


            Okelah, mungkin The Hunger Games tidak terlalu sesuai dengan ekspektasi saya. Tapi secara umum The Hunger Games sudah mampu memberikan hiburan yang menarik. Tidak sabar rasanya untuk menyaksikan sekuelnya, Catching Fire yang menurut rencana akan rilis tahun depan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar