Bruce
Banner : “We’re
Not a team, We’re a Time Bomb”
4 Mei 2012, menjadi tanggal yang
sangat ditunggu-tunggu oleh para penggemar film, terutama bagi para pencinta
film bergenre superhero. Bagaimana tidak? Tuntas sudah penantian mereka untuk
menyaksikan gerombolan Superhero marvel beraksi dalam satu frame film, The
Avengers. The Avengers yang
disebut-sebut sebagai proyek film paling ambisius sepanjang sejarah ini sukses
menjadi dalang di balik antrian panjang yang membludak di setiap bioskop,
mengambil alih semua studio dan menimbulkan histeria di antara penontonnya.
The
Avenger merupakan gambaran utuh dari kepingan-kepingan puzzle yang sudah
disebar Marvel di lima film solo Superheronya yaitu Iron Man dan The Incredible
Hulk di tahun 2008, Iron Man 2 di
tahun 2010, serta Thor dan Captain America : The First Avenger di
tahun 2011. Jika anda memperhatikan di kelima film tersebut, setelah credit title akan ada sebuah adegan
berdurasi singkat yang akan menunjukkan film superhero marvel selanjutnya, dan
tentu saja petunjuk untuk pembentukan The Avenger. Di The Avenger kita akan
bertemu lagi dengan Superhero-superhero yang telah dikumpulkan oleh Direktur
S.H.I.E.L.D, Nick Fury (Samuel L. Jackson) seperti Tony Stark a.k.a Iron Man
(Robert Downey Jr.), Steve Roger
a.k.a Captain America (Steve Rogers),
Bruce Banner a.k.a Hulk (Mark Ruffalo), Thor (Chris Hemsorth), tidak ketinggalan
dua agen Shield yaitu Natasha Romanoff
alias Black Widow (Scarlett
Johansson), dan Clint Barton alias Hawkeye (Jeremy Renner). Bersama mereka
akan bahu membahu menghentikan saudara tiri Thor, Loki (Tom Hiddlestone) dalam usahanya untuk menghancurkan bumi
beserta pasukan aliennya, The Chitauri.
Tentu tidak mudah menggabungkan para
Superhero-Superhero ini, terlebih karakter mereka sudah begitu kuat lewat
film-film solo mereka. Untung Marvel menunjuk orang yang tepat untuk
menyutradarai film ini, adalah Joss
Whedon seorang penggemar sejati komik-komik buatan marvel yang tahu benar
cara mengendalikan situasi seperti ini. Whedon yang selain sutradara juga
merangkap sebagai penulis naskah ini telah berhasil menampilkan semua superhero
dalam porsi yang berimbang, lengkap dengan dinamika yang ditimbulkan oleh
ego-ego dalam diri masing-masing superhero. Para manusia biasa di film ini macam
Hawkeye dan Black Widow juga mampu mencuri perhatian dan mendapat jatah tampil
yang lumayan banyak. Mark Ruffalo yang berperan sebagai Hulk di luar dugaan
mampu tampil apik dan menurut saya, Ruffalo lebih baik dari Eric Bana maupun
Edward Norton yang memerankan Hulk di dua film solonya. Di pihak villain, Tom Hiddlestone yang
memerankan loki tampil cukup baik menebar terror dengan penampilan dinginnya.
Walaupun, menurut saya Loki yang ditampilkan Hiddlestone, masih terlalu lemah
baik dari segi karisma maupun kekuatan untuk berhadapan dengan World Migthiest Superheroes macam The
Avengers.
Tapi tidak bisa dipungkiri, Tony
Stark lah yang paling mempesona di film ini, lewat karakter kurang ajar dan
lelucon-lelucon sarkastik yang acap kali memancing gelak tawa penonton. Tony
Stark alias Robert Downey Jr. berhasil memimpin film ini, walaupun di beberapa
adegan ia juga mau mendengarkan perintah dari Captain America.
Memang sejak awal The Avenger dibuat
untuk menghibur segala kalangan sehingga wajar saja kalau film nya terasa
ringan. Mungkin banyak penonton dewasa yang mengharapkan cerita nya berat
seperti The Dark Knight akan kecewa,
saya termasuk di antarnya. Tapi kalau saya pikir-pikir lagi tidak semua film
Superhero harus sekelam The Dark Knight
kan? The Avenger membuktikan bahwa dengan tema ringan sekalipun tetap mampu
menghibur para penonton. The Avenger boleh dikata sudah berhasil memenuhi
ekspektasi para penontonnya dan sudah barang tentu menjadi salah satu film
terbaik di tahun 2012 ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar