Cobb: ” What’s the
most resilient parasite? An Idea. A single idea from the human mind can build
cities. An idea can transform the world and rewrite all the rules. Which is why
I have to steal it “
Dom Cobb (Leonardo DiCaprio) adalah
seorang pencuri professional, namun tidak seperti pencuri pada umumnya yang
mencuri barang-barang berharga secara langsung, Cobb melakukannya melalui media
mimpi. Pekerjaan Cobb ini disebut dengan “ekstraktor”, melalui mimpi
Cobb dapat mencuri ide, rahasia ataupun pemikiran seseorang melalui alam bawah
sadarnya yang sudah di rekayasa sedemikian rupa.
Dalam misi terbarunya Cobb
diperintahkan untuk mencuri rahasia-rahasia yang tersembunyi dalam pikiran
seorang pengusaha kaya raya, Saito (Ken Watanabe) tapi sayang Cobb gagal
melaksanakan misinya tersebut. Namun, Saito yang terkesan dengan kemampuan Cobb
malah memperkerjakannya dalam sebuah misi besar, yaitu melakukan Inception kepada
saingan bisnisnya, Robert Fischer Jr. (Cillian Murphy). Berbeda dengan Extraction
yang selama ini dilakukan Cobb, Inception adalah proses penanaman ide
atau gagasan dalam pemikiran korbannya, agar nantinya ketika sang korban sadar
nanti ia akan bertindak sesuai dengan ide yang telah ditanamkan ke pemikirannya
itu. Melakukan Inception tentu
bukan suatu hal yang mudah, bahkan orang sekaliber Cobb baru sekali
melakukannya. Agar misinya berjalan sesuai rencana Cobb membentuk sebuah tim
yang terdiri dari Arthur (Joseph Gordon-Levitt) yang bertugas menyelidiki
target, Eames (Tom Hardy) seorang ahli dalam bidang menyamar di dunia mimpi,
Ariadne (Ellen Page) yang bertugas merekonsturksi dunia mimpi, dan Yusuf
(Dileep Rao), ahli kimia yang mampu meramu obat tidur berdosis tinggi.
Dirilis tahun 2010, pada mulanya,
saya sama sekali tidak tertarik menonton Inception, walaupun sudah banyak
sekali puja puji yang saya dengar tentang film ini, baik dari teman, TV, maupun
majalah. Maklum pada waktu itu saya belum hobi menonton film yang memeras
pikiran seperti Inception, saya lebih suka menonton film-film mainstream
yang ringan dan enak ditonton tanpa perlu bersusah-susah berpikir. Tapi begitu
tahu bahwa yang menyutradarai Inception adalah Christopher Nolan, orang yang juga menyutradarai Film Favorit saya,
The Dark Knight. Tanpa tunda-tunda lagi
saya langsung meminjam DVD-nya, di toko rental DVD langganan saya. Ini adalah
pertama kalinya saya menonton film karena faktor Sutradara nya. Karena biasanya
saya menonton film kalau ga liat ceritanya, ya karena faktor actor atau
aktrisnya yang bermain dalam film tersebut.
Oke, balik ke Inception. Memang
idenya tidak baru, konsep pertempuran di alam bawah sadar dan kebingungan yang
mana mimpi dan yang mana alam nyata sudah pernah di angkat ke Layar lebar lewat
The Matrix dan Total Recall, namun Christopher Nolan berhasil mengemas ide lama
tersebut menjadi sebuah sajian berkualitas tinggi. Dengan Plot yang kuat, dan
efek-efek yang pas membuat saya sangat terpesona ketika menonton Inception.
Salah satu adegan yang tidak bisa saya lupakan adalah pertarungan
“anti-gravity” antara Arthur dan Pasukan penjaga keamanan Fischer. Rasanya baru
kali itu saya menonton adegan pertarungan yang seperti itu. Benar-benar baru
dan mempesona.
Durasinya memang cukup lama 148
menit, tapi Nolan tidak membiarkan kita bosan menonton Inception. Kita
perlahan-lahan akan di ajak ke dunia mimpi versi Nolan yang mungkin dengan
segala penjelasan di awal film, membuatnya terdengar masuk akal dan logis,
namun digambarkan dengan cara yang spektakuler, unik dan indah. Jangan lupakan
pula iringan musik latar dari composer favorit Nolan, Hans Zimmer yang membuat
setiap adegan membuat emosi para penontonnya bergejolak. Ending-nya pun sangat
berkelas, sebuah open ending yang amat bagus namun juga menyisakan sebuah
pertanyaan di benak para penontonnya.
Meskipun masih kalah bagus dari The
Dark Knight, tapi Inception sukses memukau saya, dari cerita maupun action saya
sangat puas. Dan tidak diragukan lagi, Christopher Nolan menjadi sutradara
Favorit saya, yang mana membangkitkan minat saya untuk menonton film-film
garapannya yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar