Jumat, 26 Oktober 2012

Review Inception (2010)


Cobb: ” What’s the most resilient parasite? An Idea. A single idea from the human mind can build cities. An idea can transform the world and rewrite all the rules. Which is why I have to steal it “


            Dom Cobb (Leonardo DiCaprio) adalah seorang pencuri professional, namun tidak seperti pencuri pada umumnya yang mencuri barang-barang berharga secara langsung, Cobb melakukannya melalui media mimpi. Pekerjaan Cobb ini disebut dengan “ekstraktor”, melalui mimpi Cobb dapat mencuri ide, rahasia ataupun pemikiran seseorang melalui alam bawah sadarnya yang sudah di rekayasa sedemikian rupa.
            Dalam misi terbarunya Cobb diperintahkan untuk mencuri rahasia-rahasia yang tersembunyi dalam pikiran seorang pengusaha kaya raya, Saito (Ken Watanabe) tapi sayang Cobb gagal melaksanakan misinya tersebut. Namun, Saito yang terkesan dengan kemampuan Cobb malah memperkerjakannya dalam sebuah misi besar, yaitu melakukan Inception kepada saingan bisnisnya, Robert Fischer Jr. (Cillian Murphy). Berbeda dengan Extraction yang selama ini dilakukan Cobb, Inception adalah proses penanaman ide atau gagasan dalam pemikiran korbannya, agar nantinya ketika sang korban sadar nanti ia akan bertindak sesuai dengan ide yang telah ditanamkan ke pemikirannya itu.  Melakukan Inception tentu bukan suatu hal yang mudah, bahkan orang sekaliber Cobb baru sekali melakukannya. Agar misinya berjalan sesuai rencana Cobb membentuk sebuah tim yang terdiri dari Arthur (Joseph Gordon-Levitt) yang bertugas menyelidiki target, Eames (Tom Hardy) seorang ahli dalam bidang menyamar di dunia mimpi, Ariadne (Ellen Page) yang bertugas merekonsturksi dunia mimpi, dan Yusuf (Dileep Rao), ahli kimia yang mampu meramu obat tidur berdosis tinggi.


            Dirilis tahun 2010, pada mulanya, saya sama sekali tidak tertarik menonton Inception, walaupun sudah banyak sekali puja puji yang saya dengar tentang film ini, baik dari teman, TV, maupun majalah. Maklum pada waktu itu saya belum hobi menonton film yang memeras pikiran seperti Inception, saya lebih suka menonton film-film mainstream yang ringan dan enak ditonton tanpa perlu bersusah-susah berpikir. Tapi begitu tahu bahwa yang menyutradarai Inception adalah Christopher Nolan, orang yang juga menyutradarai Film Favorit saya, The  Dark Knight. Tanpa tunda-tunda lagi saya langsung meminjam DVD-nya, di toko rental DVD langganan saya. Ini adalah pertama kalinya saya menonton film karena faktor Sutradara nya. Karena biasanya saya menonton film kalau ga liat ceritanya, ya karena faktor actor atau aktrisnya yang bermain dalam film tersebut.
            Oke, balik ke Inception. Memang idenya tidak baru, konsep pertempuran di alam bawah sadar dan kebingungan yang mana mimpi dan yang mana alam nyata sudah pernah di angkat ke Layar lebar lewat The Matrix dan Total Recall, namun Christopher Nolan berhasil mengemas ide lama tersebut menjadi sebuah sajian berkualitas tinggi. Dengan Plot yang kuat, dan efek-efek yang pas membuat saya sangat terpesona ketika menonton Inception. Salah satu adegan yang tidak bisa saya lupakan adalah pertarungan “anti-gravity” antara Arthur dan Pasukan penjaga keamanan Fischer. Rasanya baru kali itu saya menonton adegan pertarungan yang seperti itu. Benar-benar baru dan mempesona.


            Durasinya memang cukup lama 148 menit, tapi Nolan tidak membiarkan kita bosan menonton Inception. Kita perlahan-lahan akan di ajak ke dunia mimpi versi Nolan yang mungkin dengan segala penjelasan di awal film, membuatnya terdengar masuk akal dan logis, namun digambarkan dengan cara yang spektakuler, unik dan indah. Jangan lupakan pula iringan musik latar dari composer favorit Nolan, Hans Zimmer yang membuat setiap adegan membuat emosi para penontonnya bergejolak. Ending-nya pun sangat berkelas, sebuah open ending yang amat bagus namun juga menyisakan sebuah pertanyaan di benak para penontonnya.
            Meskipun masih kalah bagus dari The Dark Knight, tapi Inception sukses memukau saya, dari cerita maupun action saya sangat puas. Dan tidak diragukan lagi, Christopher Nolan menjadi sutradara Favorit saya, yang mana membangkitkan minat saya untuk menonton film-film garapannya yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar